PEMATANG SIANTAR - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan RI menegaskan bahwa stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia.
Anak harus dirawat dan upaya maksimal untuk selalu memberi menu makanan yang beragam untuk anak. Jangan lupakan faktor gizi, imunisasi dan nutrisi yang dibutuhkan mereka setiap harinya.
Baca juga:
Kasal Resmikan Monumen KRI Nanggala-402
|
"Karena mereka-lah aset dan tabungan kita, ” ucap Walikota Pematang Siantar Hj Susanti Dewayani mengawali arahannya dalam kegiatan pemberian konseling kepada kaum Ibu.
Hal ini disampaikan, Hj Susanti Dewayani saat melaksanakan kegiatannya menemui kaum ibu di seputaran Kelurahan Martoba, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematang Siantar, Jumat (23/03/2023) pagi.
"Masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak disebutkan dengan Stunting, " kata Hj. Susanti.
Selain itu, Walikota Hj. Susanti Dewayani menyampaikan, bagi balita yang mengalami stunting dibutuhkan pemberian makanan sehat, susu dan vitamin yang cukup serta menghimbau agar kaum ibu memerhatikan pola makan anak dan balita.
“Anak-anak terdampak Stunting karena kurang protein. Persoalan stunting sendiri, telah menjadi komitmen dan tanggung jawab bersama serta bagaimana upaya kita mengatasi persoalan stunting ini, ” kata Hj Susanti Dewayani.
Protein makanan dan pemberian Vitamin terhadap anak harus diprioritaskan, kata Hj Susanti melanjutkan arahan di hadapan kaum Ibu dan tak lupa diingatkan terkait takaran ataupun dosisnya.
"Anak - anak yang menderita stunting akan memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang juga buruk, " sebut Walikota Pematang Siantar dalam kegiatannya didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Erika Silitonga.
Kemudian, Walikota Hj. Susanti Dewayani menambahkan, pihaknya hingga saat ini masih mampu mengatasi terkait persoalan stunting dan menegaskan, agar pihak Kelurahan Martoba melaksanakan pendataan ulang terhadap warga yang hadir.
"Mudah-mudahan persoalan stunting ini bisa kita atasi dan kepada Lurah Martoba, untuk kembali mendata warga yang hadir apabila belum mendapat bantuan sosial, " tutup Hj Susanti Dewayani.
Sementara, Plt Kepala Dinas Kesehatan Erika Silitonga dalam laporan sebelumnya telah menyampaikan, terkait dampak stunting terhadap anak khususnya di Kelurahan Martoba sejumlah 14 anak.
“Kita menargetkan angka Stunting 11 persen di tahun ini dan pada tahun 2024 mendatang, sebesar 10 persen untuk angka Stunting di Kota Pematang Siantar, ” ujar Erika Silitonga.
Tampak hadir, mendampingi Walikota Pematang Siantar diantaranya, Camat Siantar Utara Irwansyah Saragih bersama Kabag Ren Polres Pematang Siantar Kompol Muri Yasnal yang mewakili Kapolsek Siantar Utara. (rel)